Nama bahasanya adalah bahasa Fordata. Mungkin pembaca akan berpikir bahwa nama bahasa tersebut tidak tepat, karena diambil dari nama salah satu pulau di kepulauan Tanimbar, walaupun masih terdapat beberapa bahasa lain juga, seperti bahasa Yamdena, Selaru, Seluwasa dan Makatian. Bahasa Fordata bisa disebut bahasa Seira-Larat-Fordata, tapi dianggap agak ganjil. Namun karena bahasa Fordata dipakai di banyak pulau lain, maka bahasa Fordatalah yang lebih sering digunakan. Istilah bahasa Fordata sudah lama dan luas dipakai di seluruh Tanimbar. Pulau Fordata juga telah dianggap sebagai pusat adat untuk daerah yang berbahasa Fordata.
Dalam bahasa Fordata ada terdapat perbedaan logat yang cukup besar dari ujung ke ujung wilayahnya, dan perbedaan-perbedaan kecil dari desa ke desa. Dua logat utamanya adalah Fordata-Larat dan Seira. Dalam logat Fordata-Larat, ada tiga sub-dialek, yaitu Fordata-Larat I, Fordata-Larat II dan Molo-Maru, namun logat atau sub-dialek Fordata-Larat I yang dianggap lebih netral.